Beberapa waktu yang lalu, ketika saya sedang mengikuti mata kuliah kewarganegaraan yang kebetulan diisi dengan menonton film bersama, saya tertarik dengan masalah yang diangkat oleh film yang saya tonton yaitu film "Alangkah Lucunya Negeri Ini". Memang sih film itu sudah rilis beberapa tahun yang lalu, akan tetapi tetap saja ketertarikan saya ini tak lagi dapat terbendung. Uraian haru saya akan adanya masaah dalam film tersebut pun saya angkat dalam beberapa paragraf. Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda baca uraian saya secara lebih lanjut..
Film "Alangkah Lucunya Negeri Ini" menceritakan kehidupan seorang Pemuda bernama Muluk yang susah untuk mencari pekerjaan padahal yang semua orang tahu, Muluk adalah lulusan Sarjana Ilmu Managemen. Singkatnya, setelah lama melamar di berbagai perusahaan yang tak kunjung ada hasilnya, tiba-tiba Muluk melihat seorang anak yang sedang menjalankan pekerjaannya sebagai seorang pencopet. Melihat kejadian tersebut, Muluk merasa prihatin dan berniat mengajar dan membuat anak-anak copet lainnya agar bisa sedikit mengenal apa itu belajar dan mengalihkan pekerjaannya menjadi yang lebih baik. Dengan berbagai proses panjang dan segala rintangan termasuk tidak adanya restu dari sang Ayah (Pak Makbul), akhirnya Muluk berhasil membuat anak-anak itu menjadi pedagang kasongan dan sedikit memperoleh pendidikan.
Masalah mendasar yang diangkat film tersebut adalah Anak-anak yang seharusnya duduk di bangku sekolah tetapi sibuk melakukan pekerjaannya mencopet karena alasan ekonomi mereka. Film ini juga menyinggung para koruptor yang mengambil uanh rakyat kecil, sehingga menyebabkan kesenjangan sosial. Akhirnya kemiskinan pun merajalela serta banyak anak yang putus sekolah bahkan sampai tidak sekolah
Menurut saya, cara mengatasi masalah tersebut tidak cukup hanya dengan BOS (Bantuan Operasional Siswa) saja karena banyak BOS yang justru tidak didistribusikan dengan baik. Oleh karena itu, si pembuat kesenjangan sosial yaitu para koruptor sendiri harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Walaupun kini, koruptor sangat merajalela mulai dari pamong praja setempat sampai yang paling tinggi jabatannya sekalipun, sampai-sampai aksi korup tersebut didukung oleh pemerintahan kita sendiri. Maka dari itu, solusi yang paling terbaik menurut saya walaupun itu sangat sulit diterapkan, para pemerintah dilarang memberikan jalan untuk para koruptor bebas melakukan tindak korupsinya. Pemerintah juga harus memberikan sanksi dan hukuman bagi pelaku korupsi bukan malah ikut melancarkan aksi korup tersebut, dan hal yang paling penting adalah pemerintah jangan mau disuap atau hal lain yang bisa semakin memperlancar kinerja para koruptor.
Bagaimana tannggapan Anda? Apakah tanggapan Anda sesuai dengan uraian saya diatas atau tidak? Setuju atau tidaknya Anda dengan pendapat saya, yang paling penting adalah bagaimana kita memperlakukan seadil-adilnya terhadap sesama manusia. Satu orang manusia pun tak ada yang bisa berkehendak atas nasib manusia lainnya karena hal itu adalah kuasa Tuhan. Mohon maaf jika uraian saya diatas menyinggung beberapa pihak, saya hanya bermaksud untuk memberikan sedikit pencerahan agar setidaknya mampu membuka mata semua orang yang telah berbuat salah. Sebelumnya, terimakasih untuk para pembaca yang sudah menyempatkan waktu membaca curahan hati saya yang mungkin lancang ini.
Sekian dari saya good people, sampai berjumpa di post saya yang selanjutnyaaaaaa....
0 komentar:
Posting Komentar